​Mario Balotelli dan Patrick Vieira kembali menjadi sorotan setelah keduanya bertemu lagi di Genoa, menghidupkan kembali dinamika kompleks yang pernah terjadi saat mereka bekerja sama di Nice. Penunjukan Vieira sebagai pelatih Genoa pada November 2024 menandai pertemuan ketiga mereka, setelah sebelumnya menjadi rekan setim di Manchester City dan memiliki hubungan profesional yang menantang di Nice.​

Sejarah Hubungan Balotelli dan Vieira

Di Nice, hubungan profesional antara Balotelli dan Vieira mengalami tantangan signifikan. Vieira mengkritik mentalitas Balotelli, menyatakan bahwa pendekatan sang striker sulit disesuaikan dengan olahraga tim. Sebaliknya, Balotelli merasa bahwa filosofi permainan Vieira tidak sesuai dengan gaya bermainnya, yang akhirnya mendorong kepergiannya dari klub tersebut.

Reuni di Genoa

Ketika Vieira ditunjuk sebagai pelatih Genoa, muncul spekulasi mengenai potensi ketegangan dengan Balotelli. Namun, Presiden Genoa, Alberto Zangrillo, menepis rumor tersebut, menegaskan keyakinannya bahwa keduanya dapat bekerja sama secara harmonis demi kebaikan tim. ​

Perkembangan Terkini

Sayangnya, harapan akan kerja sama yang produktif tidak terwujud. Balotelli jarang dimainkan, hanya tampil selama 56 menit sejak kedatangan Vieira, dan sering tidak masuk dalam daftar skuad pertandingan. Frustrasi dengan situasi ini, Balotelli mengisyaratkan melalui media sosial kemungkinan kembali ke perilaku “liar” yang pernah menjadi ciri khasnya di masa lalu. ​

Situasi ini mencapai puncaknya dengan laporan bahwa hubungan antara Balotelli dan Genoa telah memburuk, dengan kemungkinan pemutusan kontrak dalam waktu dekat. Meskipun kontraknya awalnya memungkinkan pemutusan sepihak sebelum 31 Desember 2024, kurangnya tawaran dari klub lain membuat kedua belah pihak mencari solusi alternatif, dengan pemutusan kontrak menjadi opsi paling mungkin.

Kesimpulan

Kisah antara Mario Balotelli dan Patrick Vieira di Genoa mencerminkan kompleksitas hubungan profesional dalam sepak bola. Meskipun ada upaya untuk mengesampingkan perbedaan demi kepentingan tim, tampaknya tantangan masa lalu sulit untuk diatasi sepenuhnya, yang akhirnya mempengaruhi dinamika tim dan karier individu mereka.