MU-nya Amorim: Banyakan Main Ketimbang Poinnya
Manchester United asuhan Ruben Amorim tengah jadi sorotan tajam. Setelah hanya mampu bermain imbang 1–1 melawan Fulham, catatan statistiknya kini semakin memperihatinkan: jumlah laga yang dimainkan lebih banyak ketimbang poin yang berhasil dikumpulkan. Dari 29 pertandingan, Setan Merah baru mengoleksi 28 poin.
Kondisi ini menimbulkan kekecewaan besar di kalangan pendukung. Performa tim dianggap tak sepadan dengan ekspektasi tinggi terhadap Amorim yang awalnya digadang-gadang sebagai pembawa angin segar. Sebaliknya, United kini malah disebut tampil lesu dan minim progres.
Salah satu kritik utama datang dari sisi produktivitas. United kesulitan mencetak peluang bersih, bahkan dalam laga terakhir, kesempatan emas justru tercipta dari aksi kiper Altay Bayindir, bukan dari lini depan yang seharusnya menjadi tumpuan. Hal ini mempertegas tumpulnya serangan dan kurangnya variasi taktik di lapangan.
Amorim sendiri mengakui bahwa masalah mentalitas turut memengaruhi hasil. Ia menilai timnya terlalu cepat jatuh ke pola pikir bertahan setelah unggul, alih-alih menjaga intensitas menyerang untuk mengamankan kemenangan. Hasilnya, lawan mampu memanfaatkan kelengahan dan meraih poin.
Rekor Amorim saat ini bahkan disandingkan dengan manajer-manajer yang pernah terdegradasi di Premier League, menambah tekanan di pundaknya. Jika tren negatif ini berlanjut, spekulasi soal masa depannya di Old Trafford dipastikan semakin menguat.
Kesimpulan: Manchester United era Amorim kini dicap sebagai tim yang “lebih banyak main ketimbang meraih poin”. Tantangan besar menunggu sang pelatih untuk membalikkan situasi, sebelum kritik berubah menjadi keputusan drastis dari manajemen.
Leave a Reply